STRATEGI EFEKTIF MENARIK CALON NASABAH BANK Pemasaran dan Penjualan Bertumpu pada Pelayanan
Pemasaran dan Penjualan
Bertumpu pada Pelayanan
Inti dari pemasaran dan penjuanlan
adalah pelayanan. Jiwa pelayanan adalah mengalahkan diri sendiri. Belum bisa
disebut melayani jika kita masih berharap “kemenangan” dari proses pelayanan.
Jangan banyak berharap akan hasil penjualan jika tidak berbasis pada layanan.
Selanjutnya tidak akan banyak membantu jika marketing yang cenderung above
the line tidak diimbangi pada detail
selling below the line. Kita pahami bahwa proses pemasaran adalah dasyatnya perang di benak konsumen atas
sebuah produk. Para konsumen memiliki persepsi dan cara berpikir tersendiri
dari sebuah produk yang bisa jadi sama sekali tidak kita sadari.
Pada saat kuliah dulu diberi tahu
bahwa ada seorang ahli yakni William J.
Stanton, berpendapat ; “ Pasar adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan dan kemampuan finansial untuk memenuhi keinginannya”. Sebenarnya
masih ada puluhan ahli yang memberi batasan tentang pasar, konsumen dan
perilakunya, namun saya menilai pendapat ini yang paling to the point and smart street.
Tiga hal utama terjadinya transaksi disebut dalam satu kalimat; yakni
kebutuhan, keinginan dan kemampuan. Kebutuhan dan keinginan adalah sesuatu yang given,
namun jika dicermati amatlah jauh implikasinya. Kebutuhan adalah sesuatu yang
ada batas atasnya; limited
sementara keinginan tak terbatas;unlimited. Dalam praktik
di lapangan keinginanlah yang mendominasi seseorang untuk melakukan transaksi.
Mereka tidak lagi mempedulikan butuh atau tidak butuh tentang produk itu yang
penting beli. Mereka juga sering
tidak melihat kemampuan
finansialnya yang penting beli. Ada
gejala apa dengan perilaku yang begini? Sulit dijelaskan namun banyak yang menilai
karena pengaruh agresivitas marketer dari produk-produk yang
berada di pasar.
Untuk bisa melayani dengan optimal
diperlukan kecermatan pada calon nasabah atau pasar sasaran. Banyak pandangan
tentang stratifikasi dan pengelompokan konsumen untuk mendekatkan produk/jasa
pada end
user. Kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan, agama, suku bangsa, jabatan serta klasifikasi sosial
merupakan contoh yang selama ini dipakai marketer dalam membuat pembedaan.
Tujuan pengelompokan ini sekedar untuk menentukan perbedaan preferensi
lanjutan dari para konsumen. Jika telah diketahui preferensinya maka
relatif lebih mudah cara menentukan bentuk layanan yang efektif.
Kata kunci pelayanan yang efektif
adalah berasal dari hati. Untuk mengalahkan diri sendiri dalam proses pelayanan
bukan kerja logika, namum kerja kalbu atau hati. Yang bisa mengatakan “konsumen
adalah raja” hanyalah marketer yang mampu mengalahkan pikirannya. Biasa
seorang marketer tersenyum ramah saat
berhadapan dengan klien yang prospektif,
tetapi jika ada marketer yang bisa ramah pada klien bermasalah itu luar biasa.
Biasa seorang penjual yang proaktif pada calon nasabah cash cow dan star
position, tetapi jika ada penjual yang tetap proaktif pada calon
nasabah trouble maker dan dead wood itu luar biasa. Jika dalam
berbagai workshop dibahas tentang tiga ranah pelayanan yakni attitude,
attention
dan action, maka attitude-lah yang harus dibereskan dulu agar
hasilnya tidak mengecewakan.
No comments:
Post a Comment