STRATEGI EFEKTIF MENARIK CALON NASABAH BANK (Strategi adalah Ilmu Pilih Memilih)
I. Strategi adalah Ilmu Pilih
Memilih
Berbicara strategi tak ubahnya
berbicara seni memilih.Banyak pilihan tersedia untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Setiap pilihan akan
membawa konskuensinya masing-masing. Setiap orang bebas memilih apa pun dan dengan cara apa pun, namun yang tidak boleh dipilih adalah akibat dari pilihan yang ditetapkannya. Sebagai ilustrasi sederhana; pada saat ini kita berada di ruangan ini untuk suatu tujuan, artinya kita telah menjatuhkan satu pilihan. Pada saat ini juga kita menolak tawaran dari luar, kita mengorbankan kesenangan di luar, pun kita menafikan peluang bisnis berseliweran yang ada di luar sana. Keputusan untuk berada di sini pastilah melalui pertimbangan panjang sebelumnya. Dasar pertimbangan yang digunakan adalah menyaring informasi dengan cara sensing, thinking, feeling atau pun intuiting.
membawa konskuensinya masing-masing. Setiap orang bebas memilih apa pun dan dengan cara apa pun, namun yang tidak boleh dipilih adalah akibat dari pilihan yang ditetapkannya. Sebagai ilustrasi sederhana; pada saat ini kita berada di ruangan ini untuk suatu tujuan, artinya kita telah menjatuhkan satu pilihan. Pada saat ini juga kita menolak tawaran dari luar, kita mengorbankan kesenangan di luar, pun kita menafikan peluang bisnis berseliweran yang ada di luar sana. Keputusan untuk berada di sini pastilah melalui pertimbangan panjang sebelumnya. Dasar pertimbangan yang digunakan adalah menyaring informasi dengan cara sensing, thinking, feeling atau pun intuiting.
Berbicara bank dan nasabah seperti halnya
berbicara antara perangko dan lem. Keduanya terjadi dan menjalin interdependensi mutualistis. Yang satu
tidak bisa over-claim bahwa lebih berperan dari yang lain. Maka idealnya antara
keduanya harus didekatkan dalam situasi suka maupun duka untuk tujuan yang
sama, yakni tercapainya tujuan masing-masing dengan tanpa mencederai pihak
lain. Para ahli merumuskan bahwa bank bertugas; menciptakan uang giral,
memperlancar pembayaran, menghimpun dana masyarakat, menyimpan asset masyarakat
dan memberikan jasa lain atas transaksi masyarakat. Sekalipun demikian,
masyarakat dalam hal ini nasabahlah the power resolution of trust dari kegiatan perbankan.
Segalanya berbasis pada masyarakat; dari oleh dan untuk masyarakat. Merekalah
pemilik kedaulatan penuh atas kebijakan.
Untuk menjalankan kegiatan
perbankan, tidak ada kata lain kecuali memahami seluk beluk tentang masyarakat.
Mochtar Lubis dalam ”manusia Indonesia” menyebutkan ciri kita sebagai orang
Indonesia. Ada tujuh ciri khas manusia Indonesia; feodal, hipokrik, pandai
berkilah, senang pujian, artistik,
percaya tahayul dan pemboros. Sampai sekarang tidak ada
yang membantah atas terbitnya buku tersebut. Sebaliknya banyak kalangan
membahasnya dan justru dijadikan rujukan untuk menentukan cara untuk mengenal
orang Indonesia. Tampak terkesan aneh, orang Indonesia belajar memahami corak
orang Indonesia. Tidak jadi apa, yang begini ini bagian dari dinamika. Paper
ini akan berbicara seputar nasabah, yang orang Indonesia,yang corak komunikasinya seperti yang telah ditulis
di atas.
No comments:
Post a Comment